i
Blacy Smiley - Silly
ayo gan join diblog ini kunjungi juga my-sic.blogspot.com

Online website templates

--Thomas J. Watson--Jangan mencari kawan yang membuat Anda merasa nyaman, tetapi carilah kawan yang memaksa Anda terus berkembang. --Peter F. Drucker--Cara terbaik meramalkan masa depan Anda adalah dengan menciptakan masa depan itu sendiri. --Henry Ford--Apabila kita takut gagal, itu berarti kita telah membatasi kemampuan kita. --Robyn Allan--Kegagalan terbesar adalah apabila kita tidak pernah mencoba.

Online website templates

free counters

Total Tayangan Halaman

Translate

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutch

RussianPortugueseJapaneseKoreanArabic Chinese Simplified

Animasi

Jumat, 27 April 2012

Daftar Sebelas Pemain Tengah Terbaik Dunia Sepanjang Masa ( List of World Best Midfielder Eleven of All Time )


Ini adalah daftar pemain tengah terbaik di dunia sampai saat ini,
Diego Maradona (Argentina)
Kebengalannya tidak lantas membuat orang menutup mata atas bakat yang dimilikinya. Pada 2000 ia berbagi mahkota Pemain Terbaik Abad Ini versi FIFA bersama Pele, setelah sebelumnya menduduki tempat teratas pada polling online FIFA tentang Pemain Terbaik Abad ke-20. Meski “Gol Tangan Tuhan”-nya banyak menimbulkan kontroversi, siapa yang mampu melupakan gol-nya yang ditembakkan dari jarak 60 meter melawan Inggris di perempat-final Piala Dunia 1986? Bahkan Platini pernah berkata, “Apa yang bisa dilakukan oleh Zidane dengan bola, Maradona (foto) mampu melakukannya dengan sebuah jeruk.”
Pele (Brasil)
Edison Arantes do Nascimento atau lebih dikenal sebagai Pelé (lahir 23 Oktober 1940; umur 68 tahun) adalah legenda sepak bola dunia yang berasal dari Brasil. Selama kariernya sebagai pemain, Pele berhasil membawa Brasil menjadi Juara Dunia Sepak bola sebanyak 3 kali, yaitu pada tahun 1958 di Swedia, tahun 1962 di Chili, dan tahun 1970 di Meksiko. Berkat keberhasilannya tersebut, Brasil berhak atas Piala Jules Rimet.
Dia lahir di Três Corações, Minas Gerais, Brasil.
Johan Cruyff (Belanda)
Cruyff adalah pemegang gelar Pemain Terbaik Eropa tiga kali, rekor yang dibaginya bersama Platini dan Marco van Basten. Pada 1999, ia terpilih sebagai Pemain Terbaik Eropa Abad Ini versi IFFHS, dan hanya kalah oleh Pele di kategori Pemain Terbaik Dunia Abad ini. Selain dikenal karena sebagai penganut Total Football nomor satu, ia merupakan pemain yang sangat tenang menghadapi saat-saat sulit.
Michel Platini (Prancis)
Dunia mengenalnya sebagai salah satu spesialis tendangan bebas terbaik sepanjang sejarah, selain juga pengumpan yang handal. Di negara asalnya, tak diragukan lagi, ia adalah gelandang terbaik Prancis. Sepak terjangnya di lapangan hijau bahkan mampu membuat Zidane terlihat kecil. Dan itulah yang dikatakan Zidane tentang bintang pujaannya, “Saat saya kecil, saya selalu memilih untuk bermain sebagai Platini bersama teman-teman.”
Zico (Brasil)
Di mata Pele, Zico adalah pemain yang bisa disejajarkan dengan dirinya. Tak heran jika ia dijuluki “Pele Putih”. Meski dikaruniai bakat yang luar biasa dan sering diakui sebagai pemain terbaik dunia pada awal 80-an, ia tidak pernah memenangkan Piala Dunia. Padahal, ia mencetak 66 gol dari 88 pertandingan untuk Brasil, dan tampil di Piala Dunia empat kali, yaitu pada 1978, 1982 dan 1986 World Cups, dengan tim 1982 banyak diakui sebagai yang paling hebat dalam sejarah Brasil, selain tim 1970.
Roberto Baggio
Siapa yang tak mengenal Il Codino? Ia adalah pemain paling populer sepanjang 1990-an dan awal 2000, dan hingga kini merupakan satu-satunya pemain Italia yang mampu mencetak gol pada tiga Piala Dunia. Pada Piala Dunia 1994, ia berkali-kali menjadi juru selamat Italia, dan membuka jalan ke final. Sayang tendangan penaltinya yang melenceng di final membuat Italia gagal menjadi juara untuk yang keempat kalinya.
Ruud Gullit (Belanda)
Peraih gelar Pemain Terbaik Dunia FIFA 1987 dan 1989, ia mampu bermain di berbagai posisi. Ia turut bermain dalam pasukan Belanda yang memenangkan Euro 1988, sekaligus Piala Dunia 1990. Kedatangannya di Milan mampu mengangkat klubnya untuk memenangkan mahkota Serie A Italia untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun terakhir.
Zinedine Zidane (Prancis)
Inilah salah satu dari dua pemegang gelar Pemain Terbaik Dunia tiga kali, disamping Ronaldo. Pada penampilan debutnya bersama Prancis, ia mencetak dua gol ke gawang Republik Ceko pada 1994. Namun, baru empat tahun kemudian ia menjadi legenda hidup dengan dua gol di final versus Brasil. Pada 2001, ia diboyong oleh Real Madrid dengan rekor transfer termahal senilai €76 juta.
Kaka (Brasil)
Pele pernah berujar, Kaka adalah pemain terbaik di dunia. Tahun lalu ia meraih Bola Emas, dan FIFA-pun tak ragu-ragu menganugerahkan gelar Pemain Terbaik Dunia kepadanya. Selasa lalu, (14/10), jejak kakinya diabadikan di sebelah Zico si stadion terbesar Brasil, Maracana. Mungkin kekurangannya hanyalah karena ia belum pernah memenangkan Scudetto bersama Milan.
Cristiano Ronaldo (Portugal)
Banyak dikecam karena kelakuannya di luar lapangan, tahun ini ia justru berada di puncak ketenaran. Setelah mencetak 42 gol dalam 49 pertandingan, rasanya pantas saja jika ia dijagokan menjadi penerima Bola Emas tahun ini. Tak kurang dari Johan Cruyff juga mendukungnya. Katanya, “Ronaldo lebih baik dari George Best dan Denis Law, padahal keduanya merupakan pemain terhebat dalam sejarah United.”
Gheorghe Hagi (Rumania)
Sang “Maradona dari Balkan” ini banyak dipuja di Rumania dan Turki. Tiga kali tampil di Piala Dunia, ia mencetak 126 kemenangan untuk Romania, dan merupakan topskor dengan 35 gol. Ia adalah satu dari sedkit pemain yang pernah tampil untuk Real Madrid dan Barcelona.


http://rahmatche.wordpress.com


This is a list of the best midfielders in the world to date,
Diego Maradona (Argentina)
Kebengalannya not necessarily make people turn a blind eye on the talent they have. In 2000 he shared the crown Player of the Century along with Pele's FIFA, having previously occupied the top spot in the online poll about the FIFA Player of the 20th century. Although the "Hand of God goal" of his many controversial, who can forget his goals fired from a distance of 60 yards against England in the quarter-finals of the 1986 World Cup? Platini even once said, "What can be done by Zidane with a ball, Maradona (pictured) could do with an orange."
Pele (Brazil)
Edison Arantes do Nascimento, better known as Pelé (born October 23, 1940, age 68 years) is the world football legend who comes from Brazil. During his career as a player, Pele managed to bring Brazil into the Football World Champion 3 times, namely in 1958 in Sweden, in 1962 in Chile, and Mexico in 1970. Thanks to these successes, Brazil is entitled to the Jules Rimet Cup.
He was born in Tres Coracoes, Minas Gerais, Brazil.
Johan Cruyff (Netherlands)
Cruyff is the holder of the title three times European Footballer, which divides the record with Platini and Marco van Basten. In 1999, he was elected European Footballer of the Century IFFHS version, and only lost by Pele in the category World Player of the Century. Besides being known for a number of the adherents of Total Football, he is a player who is very calm about tough times.
Michel Platini (France)
The world knew him as one of the best free kick specialist in the history, but also a reliable feeder. In their home country, no doubt, he is the best midfielder of France. Terjangnya gridiron football in Zidane looks even able to make small. And that's being said about star Zidane hero, "When I was little, I always choose to play as Platini with my friends."
Zico (Brazil)
In the eyes of Pele, Zico is the player who could be aligned with him. No wonder it is nicknamed the "White Pele". Although blessed with tremendous talent and is often recognized as the world's best players in the early 80's, he never won the World Cup. In fact, he scored 66 goals in 88 games for Brazil, and the World Cup four times, namely in 1978, 1982 and 1986 World Cups, the 1982 team widely recognized as the greatest in the history of Brazil, in addition to the team in 1970.
Roberto Baggio
Who does not know Il Codino? He is the most popular players throughout the 1990s and early 2000, and until now the only Italian player who can score goals at three World Cups. At the 1994 World Cup, she was repeatedly be savior Italy, and opened the way to the finals. Unfortunately that misses his penalty in the final to Italy failed to win for the fourth time.
Ruud Gullit (Netherlands)
Winning the title of FIFA World Player 1987 and 1989, he was able to play in various positions. He also played in the Dutch army that won Euro 1988, as well as the 1990 World Cup. His arrival in Milan to lift his club to win the Italian Serie A crown for the first time in nine years.
Zinedine Zidane (France)
This is one of the two World Player of the holders of three times, in addition to Ronaldo. On his debut appearance with the French, he scored two goals against the Czech Republic in 1994. However, only four years later he became a living legend with two goals in the final versus Brazil. In 2001, he was carried off by Real Madrid for a record transfer worth € 76 million the most expensive.
Kaka (Brazil)
Pele once said, Kaka is the best player in the world. Last year he won the Golden Ball and FIFA, did not hesitate to confer the title of World Player of him. Tuesday (14/10), footprints immortalized in the next Zico's Brazil's largest stadium, Maracana. Possible shortcomings simply because he has never won the Scudetto with Milan.
Cristiano Ronaldo (Portugal)
Much criticized for his behavior off the field, this year he would be at the peak of fame. After scoring 42 goals in 49 games, it's worth it if he is the favorite to be this year's recipient of the Golden Ball. No less than Johan Cruyff also supports it. He said: "Ronaldo is better than George Best and Denis Law, even though both are the greatest player in the history of United."
Gheorghe Hagi (Romania)
The "Maradona of the Balkans" is widely revered in Romania and Turkey. Three times World Cup, he scored 126 victories for Romania, and is the top scorer with 35 goals. He is one of the tiny fraction of the player who has appeared for Real Madrid and Barcelona.

0 komentar:

Posting Komentar